Sleman (MTsN 8 Sleman) – Setelah rangkaian Pemilu OSIS 2025 yang digelar pada Jumat (19/9/2025) dalam format Pembelajaran Berbasis Proyek (Kokurikuler), MTsN 8 Sleman memberikan apresiasi khusus kepada tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) terbaik. Penghargaan ini ditujukan untuk mengapresiasi kreativitas, kekompakan, dan suasana damai yang berhasil dihadirkan panitia siswa di masing-masing TPS.
Adapun hasil apresiasi tersebut adalah: TPS 3 Kelas 9 sebagai TPS Terkreatif, TPS 2 Kelas 8 sebagai TPS Terkompak, dan TPS 1 Kelas 7 sebagai TPS Terdamai. Masing-masing TPS menampilkan ciri khas yang unik, sehingga menjadikan pesta demokrasi di madrasah terasa lebih hidup, edukatif, dan berkesan.

TPS 3 (Kelas 9) dinobatkan sebagai TPS Terkreatif berkat ide menghadirkan nuansa budaya Jawa. Panitia menggunakan busana tradisional berupa jarik dan lurik, serta menghias area pemungutan suara dengan ornamen khas Jawa. Kreativitas ini tidak hanya memberi pengalaman estetik, tetapi juga sarat nilai kearifan lokal. “Demokrasi bisa berjalan dengan menjunjung identitas budaya sendiri. Tema Jawa ini membuat kami bangga pada tradisi lokal,” ungkap Tirsa, salah satu panitia TPS 3.
Sementara itu, TPS 2 (Kelas 8) mendapat penghargaan sebagai TPS Terkompak karena keberhasilan panitia dalam menampilkan nuansa Bali yang penuh semangat. Dengan kostum adat Bali, dekorasi meriah, dan koordinasi panitia yang solid, TPS ini sukses menciptakan suasana pemilu yang rapi, teratur, sekaligus penuh kebersamaan. Salah satu panitia, Chelsea, menyampaikan rasa bangganya, “Saya senang bisa terlibat. Kekompakan kami membuat TPS ini terasa hidup dan memudahkan jalannya pemilu OSIS.”

Di sisi lain, TPS 1 (Kelas 7) terpilih sebagai TPS Terdamai melalui konsep unik bertema rumah hantu. Meski awalnya tampak menyeramkan dengan dekorasi laba-laba, poster horor, dan cahaya temaram, suasana justru mencair dan membuat siswa lebih berani serta bersemangat menggunakan hak pilihnya. Keamanan dan kenyamanan pemilih tetap terjaga sehingga proses berlangsung damai dan menyenangkan. “Awalnya kaget, tapi ternyata seru sekali. Pemilu jadi terasa beda dan menyenangkan,” tutur Hanum, salah satu siswa kelas 7.
Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., menyampaikan apresiasinya atas kreativitas dan kerja sama para siswa. “Setiap TPS punya ciri khas dan nilai positifnya masing-masing. Anak-anak berhasil menghadirkan demokrasi yang tidak hanya formal, tetapi juga kreatif, kompak, dan damai. Inilah bukti bahwa pembelajaran berbasis proyek mampu menumbuhkan karakter sekaligus memberi pengalaman demokrasi yang bermakna,” tegasnya.
Melalui apresiasi ini, MTsN 8 Sleman berharap seluruh siswa semakin termotivasi untuk terus berinovasi dalam setiap kegiatan. Demokrasi yang dipraktikkan di madrasah diharapkan menjadi bekal berharga untuk membangun generasi muda yang kreatif, kompak, damai, serta menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan tanggung jawab. (idw)
Tinggalkan Komentar