Sleman (MTsN 8 Sleman) โ Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Bumkalma LKD Rorojonggrang Sembada resmi diserahkan secara simbolis kepada MTsN 8 Sleman pada Senin pagi (4/8/2025). Penyerahan dilakukan langsung oleh Lurah Sambirejo, Wahyu Nugroho, S.E., selaku Ketua Dewan Penasihat Bumkalma LKD, kepada Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., bertempat di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) madrasah.
Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Lurah Sambirejo menyampaikan bahwa program MBG ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah kalurahan melalui lembaga desa kepada generasi muda, khususnya di lingkungan pendidikan. Ia berharap bantuan ini tidak hanya menyehatkan para siswa, tetapi juga menjadi pemantik semangat belajar serta mendukung tumbuh kembang karakter generasi masa depan.
โPendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan desa dan bangsa. Dengan gizi yang cukup, anak-anak akan tumbuh sehat dan memiliki semangat belajar yang lebih baik. Kami berharap program MBG ini bisa terus berjalan dan memberikan manfaat nyata bagi siswa MTsN 8 Sleman,โ ungkap Wahyu Nugroho dalam sambutannya.
Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Bumkalma LKD Rorojonggrang Sembada dan Kalurahan Sambirejo. Ia menyebut program MBG ini sebagai bentuk sinergi yang luar biasa antara lembaga pendidikan dan pemerintah desa dalam mendukung proses pendidikan yang holistik. โKami merasa sangat terbantu dan terhormat menerima amanah ini. Insyaallah akan kami kelola dan salurkan dengan baik kepada para siswa,โ ujarnya.
Simbolisasi penyerahan dilakukan dengan penyerahan paket makanan secara simbolik dari Lurah Sambirejo kepada Kepala MTsN 8 Sleman. Acara juga disaksikan oleh beberapa guru dan perwakilan siswa, yang kemudian turut serta menyambut dimulainya program MBG dengan semangat.
Melalui kerja sama ini, MTsN 8 Sleman berharap program MBG dapat menjadi kegiatan rutin yang tak hanya memperhatikan asupan fisik siswa, namun juga menjadi sarana memperkuat kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Langkah ini menunjukkan bahwa membangun kualitas pendidikan tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus bersama-sama dan berkesinambungan. (adp)
Tinggalkan Komentar