Gunakan Bahasa Jawa, Dua Siswa MTsN 8 Sleman Sukses Bawakan Acara Puncak Hari Batik Nasional

Sleman (MTsN 8 Sleman) – Puncak peringatan Hari Batik Nasional di MTsN 8 Sleman pada Kamis (2/10/2025) berlangsung meriah dan penuh nuansa budaya. Acara yang mengusung tema “Krukru Ruyuk (Kruyuk-Kruyuk Jadi Karya)” itu dipandu oleh dua siswa berbakat, Terawati Khusna dari kelas IXA dan Ricky Fajar dari kelas IXB. Dengan menggunakan bahasa Jawa sepanjang acara, keduanya sukses memikat perhatian seluruh audiens dan membuat jalannya kegiatan semakin istimewa.

Terawati dan Ricky tampil percaya diri sejak awal hingga akhir acara. Menggunakan bahasa Jawa yang halus dan komunikatif, mereka mampu mengantarkan setiap rangkaian acara dengan lancar. Mulai dari pembukaan, sambutan, penampilan seni, hingga fashion show batik khas Madyadesta, semua mereka bawakan dengan penuh penghayatan. Tidak hanya menghibur, kehadiran mereka juga menjadi pengingat pentingnya melestarikan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari maupun acara resmi.

Keberhasilan dua MC muda ini tidak terlepas dari bimbingan guru bahasa Jawa MTsN 8 Sleman, Novita Suryaningtyas Sitoresmi, S.Pd. Selama beberapa pekan, keduanya dibimbing secara intensif dalam hal penggunaan kosakata, intonasi, dan sikap tubuh. Latihan yang konsisten membuat Terawati dan Ricky mampu tampil memukau di hadapan seluruh warga madrasah. “Saya bangga mereka bisa tampil dengan penuh percaya diri. Semoga pengalaman ini memotivasi siswa lain untuk terus menggunakan bahasa Jawa,” ungkap Novita.

Yang membuat penampilan mereka semakin memikat adalah balutan busana batik ciprat dan tulis hasil karya siswa MTsN 8 Sleman sendiri. Kain batik yang mereka kenakan tampak anggun dengan perpaduan warna yang cerah sekaligus elegan. Hal ini menjadi wujud nyata bahwa siswa tidak hanya berperan sebagai pelaku seni pertunjukan, tetapi juga turut menghasilkan karya batik yang bernilai tinggi.

Terawati dan Ricky mengaku sangat senang mendapatkan kesempatan menjadi MC dalam acara sebesar ini. Meski awalnya merasa gugup, mereka merasa terbantu dengan dukungan guru dan teman-teman. “Ini pengalaman yang luar biasa. Kami bangga bisa membawakan acara menggunakan bahasa Jawa sekaligus memakai batik karya sendiri,” ungkap keduanya dengan penuh rasa syukur.

Kehadiran MC dengan bahasa Jawa yang anggun serta busana batik ciprat dan tulis karya siswa menambah kekayaan makna dari peringatan ini. Momen tersebut sekaligus menegaskan komitmen MTsN 8 Sleman dalam melestarikan batik dan bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa yang harus dijaga oleh generasi muda. (adp)