Sleman (MTsN 8 Sleman) โ MTsN 8 Sleman kembali menunjukkan komitmennya dalam menerapkan disiplin positif dan tata tertib penampilan siswa melalui kegiatan potong rambut gratis, hasil kerja sama dengan Arfa Barbershop. Bertempat di aula madrasah, kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh siswa kelas VII, VIII, dan IX, tetapi juga para guru dan karyawan.
Kegiatan yang digelar mulai pukul 08.00 WIB ini disambut antusias. Sejak pagi, suasana aula sudah ramai oleh siswa yang mengantri rapi menunggu giliran. Arfa Barbershop menurunkan lebih dari belasan tenaga profesional yang terampil dan ramah dalam melayani siswa maupun guru.
Wakil Kepala MTsN 8 Sleman bidang Kesiswaan, Ika Sudaryatiningsih, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program yang sudah dilaksanakan tahun sebelumnya. โIni bagian dari penerapan disiplin positif. Kami ingin penegakan tata tertib tidak dengan cara menghukum, tapi melalui pendekatan yang solutif, edukatif, dan menyenangkan,โ ungkap Ika.
Sasaran utama kegiatan ini adalah para siswa putra yang belum memiliki potongan rambut sesuai standar kerapian madrasah. Namun demikian, siswa yang ingin merapikan rambut pun tetap diperbolehkan ikut serta. Para siswa pun bebas memilih model rambut selama tetap dalam koridor gaya rambut pelajar.
Salah satu siswa kelas VIII E, Zaqia Miffa Rudin Ghofar, mengaku senang mengikuti kegiatan ini. โBarber-nya profesional dan cepat. Saya minta model yang rapi tapi tetap kekinian. Ternyata bisa! Jadi tetap keren dan sesuai aturan sekolah,โ ujarnya semangat.
Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., menyampaikan apresiasinya terhadap Arfa Barbershop yang telah mendukung program madrasah ini. โKegiatan ini bukan sekadar potong rambut. Ini bentuk nyata sinergi antara madrasah dan pihak luar untuk membentuk karakter siswa yang disiplin, rapi, dan percaya diri,โ tegasnya.
Kerja sama ini juga menjadi ruang pembelajaran sosial dan budaya tata rias bagi para siswa. Beberapa guru dan karyawan pun turut serta merapikan rambut mereka, menciptakan suasana yang hangat dan egaliter di lingkungan madrasah.
Dengan kegiatan seperti ini, MTsN 8 Sleman terus menunjukkan inovasi dalam membina siswa dengan cara-cara yang menyenangkan namun tetap mendidik. Disiplin bukan lagi soal hukuman, tetapi tentang kebiasaan baik yang dibangun bersama. (idw)
Tinggalkan Komentar