Dikmad Kankemang Sleman Monitoring Standar Pembiayaan Komite Madrasah MTsN 8 Sleman

Sleman (MTsN 8 Sleman) – Kankemenag Sleman melalui Seksi Pendidikan Madrasah melakukan kegiatan monitoring Standar Pembiayaan Komite Madrasah di MTsN 8 Sleman, Rabu (11/05/2022).

Tim monev yang terdiri dari Drs. H Suharto (Kasi Dikmad), Lia Anggriany, SE. (Analis Pengelolaan Keuangan APBN), Fujiroh Prihatin, SE. (Penyusun Anggaran & Kegiatan Dikmad), Drs. Mujiyono, M.Pd.I. serta Dra.Hj. Sri Puryati Kusumawardani (Pengawas Madrasah) disambut secara langsung di aula madrasah oleh Ketua Komite Tyas Endarto Budi Prayitno, S.Ag. beserta Kepala MTsN 8 Sleman Jazim Kholis, S.Ag. dan pengurus Komite lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mujiyono yang mewakili Kasi Dikmad mengatakan Kemenag Sleman berupaya untuk meraih prestasi sebagai instansi dengan predikat Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK WBBM). Dimana hal tersebut memerlukan dukungan semua komponen dibawah naungan Kemenag Sleman. Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan kegiatan monitoring tersebut bertujuan untuk memastikan pengelolaan keuangan komite telah sesuai dengan regulasi yang ada.

Dalam lingkup madrasah, Komite Madrasah tertuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) No 16 Tahun 2020. Disebutkan Komite Madrasah mempunyai tugas mendukung peningkatan mutu layanan pendidikan di Madrasah serta fungsi pemberian pertimbangan dalam penyusunan kebijakan/program madrasah, pemberian dukungan finansial, pengawasan penyelenggaraan pendidikan serta penerimaan dan tindak lanjut saran maupun aspirasi dari orangtua/wali siswa.

“Kita ingin memastikan amanah dari orangtua/wali menjadi bagian yang penting untuk kita untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sebaik – baiknya,” ujar Mujiyono.

Ketua Komite Tyas Endarto menyambut positif pelaksanaan monitoring. Dimana hal tersebut tentunya sekaligus sebagai masukan dan arahan terkait regulasi, rencana kegiatan, pengelolaan sampai pada laporan komite.

Usai melaksanakan monitoring, staff Dikmad Fujiroh Prihatin mengungkapkan kegiatan monitoring juga dilaksanakan di 17 madrasah negeri lainnya. Kemudian dari hasil monitoring akan menjadi bahan rekomendasi untuk perbaikan terkait pembiayaan komite madrasah.(imm)