Tingkatkan Kompetensi Bidang MC, Humas MTsN 8 Sleman Ikuti Diskusi Kelompok Terpumpun Kehumasan Tahun 2024

Sleman (MTsN 8 Sleman) – Humas MTsN 8 Sleman mengikuti kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun yang diselenggarakan oleh Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarat pada jumat (23/2/2024) di Hotel Fave Yogyakarta.  Adapun tema yang diangkat dalam diskusi ini adalah “Peningkatan Kapasitas Pembawa Acara Andal Wujudkan Penguatan  Moderasi Beragama”.

Sebanyak 54 peserta hadir dalam kegiatan tersebut yang semuanya adalah perwakilan dari Humas tiap-tiap instansi.   Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini dimana panitia mengundang narasumber yang profesioanal dalam bidang MC dan protokoler.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, Dr. H. Masmin Afif, M.Ag, yang hadir dalam kesempatan ini mengharapkan setelah mengikuti diskusi kelompok terpumpun, peserta dapat menguasai teknik berbicara dengan menerapkan bahasa yang baik dan benar serta sikap tubuh yang meyakinkan dan menerapkannya dalam penyelenggaraan kegiatan yang bersifat resmi. Selain itu, peserta mampu menjadi protokoler agar bisa mempersiapkan dengan baik secara keseluruhan acara/event khusus yang diselenggarakan organisasi mencakup jadual acara, layout ruangan dan teknis lainnya serta memahami Undang-Undang Keprotokolan yang berkembang saat ini.

Hadir sebagai nara sumber dari Biro Umum Humas Sekda Daerah Istimewa Yogyakarta, Kharisa Indraswari.  Beliau adalah seorang protokoler muda yang sudah menekuni bidang ini kurang lebih selama tujuh tahun. Dalam materinya beliau menyampaikan bahwa acara dibedakan menjadi 3 yaitu formal, semi formal dan non formal.  Oleh karena itu gaya bahasa serta sikap yang dibawakan oleh seorang MC harus menyesuaikan dengan acara yang ada.  Seorang MC harus mempunyai rasa percaya diri dalam menghadapi audience.

Kharisa mengatakan “hal yang membuat MC tidak nyaman adalah penguasaan materi dan jam terbang. Mengenai improvisasi, Kharisa mengatakan improvisasi hanya boleh dilakukan di acara yang tidak terlalu formal/resmi. Namun, apabila acara yang dibawakan sangat resmi dan kedinasan, MC tidak boleh berimprovisasi dan harus sesuai teks acara”, terangnya.

Kegiatan diakhiri dengan praktek langsung menjadi seorang MC atau protokoler dari peserta diskusi. (hm8)