Persiapkan Mental Siswa Jelang Ujian Nasional, MTsN 8 Sleman Adakan Achievement Motivation Training (AMT)

Yogyakarta (MTsN 8 Sleman) – Kegiatan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) tinggal menghitung beberapa hari kedepan. Seluruh siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Sleman semakin fokus dalam menghadapi ujian tersebut. Hari demi hari mereka persiapkan, mulai dari pengayaan materi, latihan soal, pemantapan ujian dengan menggunakan kertas maupun komputer yang diselenggarakan oleh madrasah.

Segala persiapan mereka ikuti guna mendapatkan hasil terbaik dalam Ujian Nasional.  Untuk bisa mendapat nilai yang terbaik, bukanlah hal yang bisa diraih dengan mudah. Perlu adanya kegigihan, kemauan yang kuat, semangat dan disiplin untuk bisa meraih prestai tersebut.

Keberhasilan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional ditentukan oleh kesiapan mental dan fisik. Dalam  mempersiapkan mental sejak dini agar dapat sukses dalam Ujian Nasional tersebut MTsN 8 Sleman menggelar Achievement Motivation Training (AMT), Sabtu (29/02/2020). Kegiatan yang dihelat di ruang Aula MTsN 8 Sleman tersebut diikuti oleh 195 siswa kelas IX dengan didampingi oleh para guru dan wali kelas dengan mengusung tema ”Mewujudkan Madyadesta Juara”.

Kepala MTsN 8 Sleman, Jazim Kholis, S.Ag. dalam sambutan pembukaan kegiatan AMT berpesan kepada para siswa untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sungguh – sungguh.”Untuk seluruh siswa kelas IX, ikuti rangkaian AMT ini dengan sungguh – sungguh, karena kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan motivasi keberhasilan meraih prestasi yang diharapkan dan juga untuk lebih mempersiapkan mental dan fisik menjelang Ujian Nasional,” pesan Jazim.

Menghadirkan motivator yang telah berpengalaman dan handal, Ust. H. Mulyono, S.Pd, MA. Siswa kelas IX diajak untuk kembali meningkatkan motivasi dan  memberikan pemahaman tentang pentingnya perubahan diri guna  menemukan potensi prima dari setiap siswa untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Pada kesempatan pertama,para siswa diajak untuk menulis semua impian yang akan diraih, baik itu impian jangka pendek dan jangka panjang. Dengan pembawaan penuh semangat, Ustadz Mulyono memberikan penjelasan mengenai kiat – kiat meraih impian, dan ditayangkan pula berbagai video tayangan sosok – sosok anak muda yang berhasil meraih impian dengan penuh perjuangan walaupun dengan segala keterbatasan yang ada. Hal ini membuat para siswa sangat antusias menulis segala impian mereka.

Kemudian para siswa kembali menuliskan target nilai yang akan diraih di Ujian Nasional. Ustadz Mulyono menjelaskan setiap target yang akan diraih perlu kesungguhan dan keseriusan untuk mencapainya.”Seluruh target nilai yang telah kalian tulis memerlukan upaya kerja keras dengan belajar secara rutin dan serius, untuk bisa mendapat nilai yang terbaik bukanlah hal yang bisa diraih dengan mudah. Perlu adanya kegigihan, kemauan yang kuat, semangat dan disiplin untuk bisa meraih prestai tersebut,”tandas Ustadz Mulyono yang juga mengajar di MTsN 3 Sleman.

Di sesi tersebut, para siswa diminta untuk muhasabah atau evaluasi diri, mengingat kembali yang pernah dilakukan di masa lampau dan berniat untuk melakukan yang lebih baik lagi di masa mendatang dan juga menulis komitmen perubahan, dari kebiasan – kebiasaan yang kurang baik menjadi kebiasaan yang baik dan berpesan kepada seluruh siswa untuk bersungguh – sungguh untuk melakukan perubahan tersebut dengan mengharap ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Suasana menjadi haru tatkala diakhir kegiatan, Ustadz Mulyono mengajak seluruh siswa untuk kembali mengingat jasa dan pengorbanan orang tua.”Betapa besar pengorbanan Ibu mulai dari mengandung, menyusui dan membesarkan kita, sungguh kita tidak bisa membalas kebaikan ayah dan ibu kita,”ujar Ustadz Mulyono.

Tampak seluruh siswa menangis karena merasa sangat sedih terhadap kesalahan yang pernah diperbuat terhadap orang tua mereka dan mengingat pengorbanan orang tua dalam mendidik mereka. Para siswa merenungkan kesalahan-kesalahan mereka terhadap orang tua. Terselipkan doa dalam tangis mereka untuk kedua orangtua dan memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.(imm)