Info Sekolah
Kamis, 13 Nov 2025
  • Selamat datang peserta didik baru MTs Negeri 8 Sleman dalam kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) Tahun Ajaran 2025/2026
  • Selamat datang peserta didik baru MTs Negeri 8 Sleman dalam kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) Tahun Ajaran 2025/2026
17 Oktober 2025

PIGPM Sleman 2025 Tanamkan Nilai Moderasi Beragama untuk Guru Pemula Madrasah

Jum, 17 Oktober 2025 Dibaca 31x

Sleman (MTs N 8 Sleman) – Program Induksi Guru Pemula Madrasah (PIGPM) pada Rabu, 08 Oktober 2025 memasuki hari ketiga. Kegiatan yang diikuti oleh para guru pemula dari beberapa  madrasah swasta dan negeri di Kabupaten Sleman ini berlangsung di Aula MAN 3 Sleman, menghadirkan Ali Shofha, S.Ag., sebagai narasumber kedua dengan materi “Moderasi Beragama”.

Acara dibuka pada pukul 08.00 WIB oleh panitia dan dilanjutkan dengan penyampaian materi pertama. Sebelumnya, materi pertama mengenai pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran disampaikan oleh Triyanto, S.Pd.SD., M.Pd. Kemudian pada pukul 10.45, materi moderasi beragama disampaikan. Dalam paparannya, Ali Shofha menekankan pentingnya sikap moderat dalam beragama sebagai upaya menjaga kerukunan, toleransi, dan harmoni di lingkungan madrasah maupun masyarakat.

“Guru moderat adalah pendidik yang mampu menghadirkan nilai-nilai keseimbangan, toleransi, dan kemanusiaan universal dalam praktik pembelajaran,” ungkap Ali Shofha di hadapan para peserta.

Peserta terlihat penuh minat mengikuti sesi diskusi dan tanya jawab. Sesekali kali Ali Shofha melontarkan humor segar yang membuat para peserta tetap semangat dan terjaga menyimak materi yang disampaikan. Keceriaan semakin terpancar saat narasumber menggelar ice breaking dengan menyanyikan bersama lagu dangdut lawas milik Vetty Vera yang berjudul ‘Yang sedang-sedang saja’. Bukan tanpa alasan, lagu ini dipilih karena dinilai mampu merefleksikan prinsip moderasi yang menekankan keseimbangan dan sikap berada di tengah sebagaimana yang terdapat pada liriknya.

Indikator moderasi beragama ada empat yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap budaya lokal. Keempat hal ini harus dipegang teguh oleh seorang guru baik dalam menjalankan ketugasannya maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Ali Shofha juga menyampaikan mengenai bahayanya paham radikalisme. Guru madrasah harus berhati-hati terhadap paparan radikalisme di lingkungan madrasah. Paham radikalisme sangat mudah menyusup di lingkungan madrasah melalui oknum-oknum dari luar yang menjalin kerja sama dengan madrasah. Sehingga madrasah dan guru harus benar-benar waspada dan teliti dalam menjalin kerja sama dengan oknum atau lembaga dari luar.

“Kita sepakat bahwa kita adalah beragam. Kita tidak bisa menyeragamkan perbedaan tersebut. Untuk itu, kita perlu mengintegrasikan nilai-nilai kebersamaan, multikultur, dan toleransi agar keberagaman menjadi kekuatan untuk membangun harmoni,” pungkasnya.

Sebagai penutup, seluruh peserta dengan kompak memekikkan seruan “Saya Guru Moderat” dan menggemakan yel-yel moderasi beragama sebagai wujud komitmen menerapkan nilai moderasi beragama. Kegiatan induksi hari ketiga ini diharapkan mampu memperkuat kompetensi sosial dan kepribadian guru madrasah, sehingga dapat menjadi teladan dalam mengajarkan toleransi dan menghindari sikap ekstrem.

“Bagi saya materi ini sangat penting supaya dalam menjalankan agama kita tidak menuju kearah ekstremisme,” ungkap Fitra Permata Sari, guru BK MTs Negeri 8 Sleman yang juga menjadi peserta PIGPM. (nss)

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Lokasi Madrasah

Our Visitor

7 3 9 2 8 8
Users Today : 47
Users Yesterday : 69
Users This Month : 877
Users This Year : 175350
Total Users : 739288
Views Today : 63
Who's Online : 0