Sleman (MTsN 8 Sleman) — Dalam rangka penguatan profesionalisme guru dan penerapan pembelajaran yang bermakna, guru-guru Bahasa Inggris MTsN 8 Sleman mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris pada Senin (6/10/2025) di MTsN 2 Sleman. Kegiatan ini mengusung tema “Implementasi Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)” dan diikuti oleh guru Bahasa Inggris MTs Negeri dan Swasta se-Kabupaten Sleman.
Kegiatan menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu Nurhapsari Astriningsih, M.Pd. dari SMPN 2 Kalasan yang memaparkan materi “Making English Learning Outcomes Meaningful: Phase D, CEFR, and Deep Learning”, serta Hj. Asih Budiati, S.Pd., M.Sc., Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Sleman, yang membahas tentang Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan penerapannya dalam kehidupan belajar mengajar di madrasah.
Dalam sesi Kurikulum Berbasis Cinta, Hj. Asih Budiati menegaskan bahwa KBC merupakan pendekatan pendidikan yang menumbuhkan kesadaran emosional, spiritual, dan sosial peserta didik. “KBC bukan hanya strategi mengajar, tetapi filosofi pendidikan yang mengajarkan kasih, empati, dan penghargaan terhadap sesama. Guru bukan sekadar pengajar, tetapi juga penuntun cinta dan kebijaksanaan dalam proses belajar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa KBC berlandaskan nilai-nilai Panca Cinta, yaitu Cinta Allah dan Rasul-Nya, Cinta Ilmu, Cinta Diri dan Sesama Manusia, Cinta Lingkungan, dan Cinta Tanah Air. Nilai-nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler agar peserta didik mampu menjadi pribadi berilmu sekaligus berkarakter mulia.
Melalui pendekatan ini, guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang hangat, penuh kasih, dan menghargai proses. Setiap aktivitas pembelajaran menjadi ruang bagi siswa untuk mengenal diri, mengasah empati, serta menumbuhkan semangat mencintai ilmu dan lingkungan sekitar.
Guru Bahasa Inggris MTsN 8 Sleman yang hadir, yakni Dra. Hj. Siti Nursafangatun, Andriyani Dwi Puspitahadi, S.Pd., dan Ike Dewi Wijayanti, S.S., menyampaikan kesan positif atas kegiatan tersebut. Mereka menilai bahwa penerapan KBC sejalan dengan visi madrasah yang menekankan keseimbangan antara ilmu, karakter, dan spiritualitas. “Pendekatan Kurikulum Berbasis Cinta mengingatkan kita bahwa pembelajaran bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga upaya membentuk hati dan karakter. Dengan KBC, siswa belajar dengan bahagia dan tumbuh dengan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Andriyani Dwi Puspitahadi, S.Pd.
Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., memberikan apresiasi atas partisipasi guru-guru dalam kegiatan MGMP ini. Ia menilai bahwa Kurikulum Berbasis Cinta selaras dengan semangat madrasah dalam membangun pembelajaran yang humanis dan spiritual. “Kami mendukung penuh penerapan KBC di lingkungan madrasah. Nilai-nilai cinta yang diajarkan akan memperkaya karakter peserta didik dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Guru menjadi teladan cinta, dan madrasah menjadi rumah tumbuhnya kasih dan ilmu,” tutur Agus Sholeh.
Kegiatan MGMP Bahasa Inggris ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antarguru madrasah untuk menghadirkan pembelajaran yang mendalam, berkarakter, dan berlandaskan cinta, sesuai semangat Madrasah Mandiri Berprestasi. (idw)
Tinggalkan Komentar