Sleman (MTsN 8 Sleman) – Menghadiri acara puncak MTsN 8 Sleman, Sabtu 18 Maret 2023, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si mengucapkan atas nama Kantor Kemenag Kab. Sleman, selamat hari amal bakti MTsN 8 Sleman yang ke-45. Dengan tema “Raih Asa Gemilang” dan simbol canting yang menjadi branding dan kebanggaan madrasah, bahkan rasa cintanya dengan madrasah Sidik mengenakan baju batik madrasah.
Dalam sambutannya ada beberapa pesan untuk madrasah. Sangat penting ke depannya madrasah dituntut untuk mengembangkan apa yang menjadi jati diri madrasah, branding madrasah, dan kebanggaan dari seluruh warga yang ada di madrasah. Hal ini yang akan membuat masyarakat sekitar madrasah menjadi lebih tertarik untuk menitipkan anak-anaknya di madrasah dalam pendidikan.
Menjawab tantangan-tantangan di era sekarang, madrasah harus bisa memberikan ketenangan di masyarakat sekitar, diakui atau tidak bisa kita cermati beberapa bulan yang lalu adanya penangkapan terduga teroris di wilayah kabupaten Sleman. Biasanya orang yang diduga teroris lebih menunjukkan sisi agama, Islam. Menjadi catatan kita bersama mengapa seseorang yang dekat dengan agama, beragama secara Islam, kemudian muncul orang diduga teroris.
Pemahaman agama yang tidak benar dan salah, muncul komunitas-komunitas tertentu yang menyimpang seperti dengan orang tua tidak bersalaman, anak tidak menunjukkan baktinya kepada orang tua. Hal tersebut terjadi di sekitar kita, dan ini tantangan yang harus dijawab oleh madrasah, bagaimana menunjukkan pemahaman dan pengajaran agama kepada peserta didik, sikap dan perilaku keagamaan yang benar, moderat.
Pesan kedua yang disampaikan oleh Sidik, berkaitan dengan era digital. Bagaimana menghadapi tantangan di era digitalisasi yang begitu mudah mengakses internet. Tidak semata-mata berdampak positif, ada kalanya berdampak negatif. Sekali lagi Covid 19 yang telah mendorong begitu cepat akses digital, semua anak didik harus menggunakan hp. Anak didik secara tidak langsung menjadi bagian dari masyarakat digital dalam pemanfaatan hp, bisa jadi mereka melihat hal baik bisa jadi pula mereka melihat hal yang “sangat baik sekali”.
Karenanya yang namanya internet punya 2 wajah, baik dan buruk. Tiga, lima atau sepuluh tahun mendatang muncul dampak-dampak yang tidak diinginkan. Kenakalan remaja meningkat, pergaulan bebas, bahkan di lembaga-lembaga pendidikan muncul geng-geng akibat dari bebasnya akses internet, belum lagi kekerasan seksual, kriminalitas. Ini harus dijawab madrasah dan mulai hari ini perlu dilakukan pembenahan bagaimana membuat anak didik membiasakan membuka hal-hal yang baik, mendapatkan akses-akses yang baik, internet yang digunakan sebagai pengembangan kompetensi skill, sehingga anak didik tidak sempat melihat hal yang tidak baik.
Terakhir, dalam sambutannya Sidik berpesan, selain menjaga moralitas, madrasah kedepannya melahirkan prestasi-prestasi baik secara akademik maupun non akademik. Branding batik bagian dari prestasi. Di usia ke 45 mari bersama-sama mewujudkan asa gemilang yang menjadi harapan bersama. (hm8)
Leave a Comment