Sleman (MTsN 8 Sleman) – Guru dan pegawai MTsN 8 Sleman turut andil dalam kegiatan pekan membatik yang digelar pada Rabu (1/10/2025) di bengkel batik madrasah. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Batik Nasional yang akan diperingati pada Kamis, 2 Oktober 2025. Dalam kegiatan tersebut, paraย guru dan pegawai berkesempatan membuat batik ciprat khas MTsN 8 Sleman serta batik jumputan yang nantinya akan dijadikan seragam madrasah.
Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing terdiri dari dua orang. Setiap kelompok bertugas membuat dua jenis batik, yaitu batik ciprat dan batik jumputan. Suasana bengkel batik tampak ramai dan penuh semangat. Para guru dan pegawai terlihat kompak serta antusias mengikuti setiap tahapan proses membatik, mulai dari persiapan kain hingga pewarnaan.
Batik ciprat yang menjadi ciri khas MTsN 8 Sleman dibuat dengan teknik mencipratkan cairan malam panas ke atas kain menggunakan kuas. Teknik ini menghasilkan motifย yang unik dan dinamis, mencerminkan kreativitas serta kebebasan berekspresi. Setelah proses pencipratan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan tahap pewarnaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran tinggi agar hasilnya tampak indah dan estetik.
Para guru dan pegawai tidak ragu untuk berkotor-kotor demi menghasilkan karya batik terbaik. Mereka tampak menikmati setiap proses, mulai dari mencampur warna hingga menggoreskan pewarna pada kain.ย Paduan warna yang dihasilkan pun tampak menarik dan harmonis, menunjukkan kemampuan artistik para peserta yang luar biasa.
Ika Sudaryatiningsih, S.Pd., selaku Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MTsN 8 Sleman, turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Ia terlihat sangat serius dan berhati-hati saat melakukan proses pewarnaan agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Menurutnya, kegiatan membatik bersama iniย tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga mempererat kebersamaan antar guru dan pegawai di lingkungan madrasah.
Kegiatan pekan membatik ini menjadi wujud nyata komitmen MTsN 8 Sleman dalam melestarikan budaya batik sekaligus memperkuat identitas madrasah sebagai madrasah keterampilan batik. Melalui kegiatan ini, seluruh civitas madrasah diharapkan semakin mencintai dan bangga terhadap warisan budaya bangsa yang telah diakui dunia. (adp)
Tinggalkan Komentar