Sleman (MTsN 8 Sleman) Belajar bisa dimana saja, tak kenal usia dan tak kenal waktu. Seperti yang dilakukan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Kantor Kemenag Kab. Sleman, pada hari ini (20/06//2023) betempat di MTsN 8 Sleman diselenggarakan pertemuan rutin DWP. Kali ini MTsN 8 Sleman mengajak ibu-ibu anggota DWP Kantor Kemenag Kab. Sleman untuk belajar membuat batik nyiprat, yang menjadi batik khas madrasah.
Dihadiri pula Ibu Sri Wulandari Sidik Pramono, S.E., M.M. selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan Kantor Kemenag Kab. Sleman, dan Ibu Ka. Sub. Bag TU, Kepala Seksi dan Penyelenggara Kemenag Sleman. Dan dihadiri perwakilan dari madrasah-madrasah yang ada di Kab. Sleman. Acara inti dari pertemuan kali ini adalah membuat batik nyiprat, namun sebelumnya Dharma Wanita Persatuan Kantor Kemenag Kab. Sleman juga mentasyarufkan bantuan kepada siswa-siswi MTsN 8 Sleman sebanyak 6 anak dan kepada siswa-siswi MA Raden Fatah (madrasah disekitar MTsN 8 Sleman).
Sebelum membuat batik, Rohmad Rapih Raharjo, S.Pd. memaparkan sedikit tentang proses pembuatan batik nyiiprat. โBatik bukan benda, melainkan prosesโ ujar Rapih ketika memaparkan batik nyiprat. Setelah selesai pemaparan, acara selanjutnya adalah fashion show batik nyiprat yang sudah menjadi baju dengan arahan Anita Dwi Astuti, S.Pd., menarik disini yang memperagakan adalah bapak/ibu guru MTsN 8 Sleman. Tiba saatnya acara inti membuat batik nyiprat, ibu-ibu diajak ke bengkel batik, disana Rapih dan Anita memberi penjelasan langkah demi langkah membuat batik nyiprat. Dimulai dari penyipratan malam pertama hingga proses terakhr yaitu pelorodan. Ibu-ibu antusias mengikuti proses batik nyiprat, bahkan beberapa mencoba untuk canting. (hm8)
Leave a Comment