Info Sekolah
Sabtu, 14 Jun 2025
  • Selamat datang peserta didik baru MTs Negeri 8 Sleman dalam kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) Tahun Ajaran 2025/2026
  • Selamat datang peserta didik baru MTs Negeri 8 Sleman dalam kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) Tahun Ajaran 2025/2026
9 Mei 2025

PODCAST Rubik Seni & Inovasi “Cap Cip Clup”: Inovasi Batik dari MTsN 8 Sleman yang Menggugah Kesadaran dan Kreativitas

Jum, 9 Mei 2025 Dibaca 64x Humas

Sleman( MTs N 8 Sleman) Siapa sangka, dari potongan kertas bekas bisa lahir karya seni batik yang unik dan penuh makna.Dalam edisi terbaru Podchast Rubik Kemenag Sleman, hadir dua guru inspiratif dari MTs N 8 Sleman yang membagikan sebuah inovasi batik yang mereka namakan “Cap Cip Clup”. Tak sekadar nama yang terdengar lucu dan ringan, “Cap Cip Clup” ternyata mengandung proses seni yang mendalam: cap, ciprat, dan celup.

Dibawakan oleh Rochmad Rapih Raharjo, S.Pd. dan Anita Dwi Astuti, S.Pd, podcast ini mengajak pendengar untuk menyelami perjalanan batik dari sudut pandang berbeda, bukan dari alat mahal atau bahan eksklusif, tapi dari limbah kertas yang diproses menjadi canting cap, kemudian dikombinasikan dengan teknik cipratan malam dan pencelupan warna.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kreativitas itu bisa tumbuh dari kesederhanaan. Dari barang-barang bekas, kami dan siswa bisa menciptakan karya batik yang tak hanya indah, tapi juga punya pesan,” tutur Rapih membuka perbincangan.

Dalam sesi ini, pendengar diajak membayangkan bagaimana proses pembatikan dilakukan. Cap terbuat dari potongan kertas bekas yang dibentuk menjadi motif. Malam (lilin batik) dicairkan, lalu dicap ke kain. Setelah itu, malam dicipratkan untuk memberi kesan dinamis, lalu ditutup dengan teknik celup pewarnaan yang khas.

Anita menjelaskan, bahwa metode ini sangat cocok untuk siswa madrasah karena ramah lingkungan, tidak berisiko tinggi, dan mudah dipelajari. Di balik proses yang tampak sederhana, siswa diajak memahami nilai seni, ketekunan, dan bahkan cinta lingkungan.

“Batik bukan hanya tentang motif, tapi tentang proses. Dari mulai membuat canting cap sendiri, siswa belajar menghargai usaha, merasakan kesabaran, dan tentu saja menikmati keindahan yang mereka ciptakan sendiri,” kata Anita.

Tak hanya teknik, mereka juga menanamkan nilai karakter dalam setiap tahapan. Limbah kertas yang biasanya dibuang, disulap menjadi alat utama batik. Ini menjadi simbol bahwa tidak ada yang sia-sia jika diolah dengan niat dan ilmu.

Kreativitas ini membuat MTs N 8 Sleman semakin dikenal sebagai madrasah yang aktif mengembangkan pendidikan seni berbasis nilai-nilai lokal dan inovatif. Banyak pendengar podcast mengapresiasi ide “Cap Cip Clup” ini dan berharap bisa direplikasi di madrasah lain.

“Semoga dari MTs N8 Sleman, inovasi ini bisa menyebar ke seluruh madrasah sekitar Karena sesungguhnya, seni adalah rasa,” tutup Rapih dalam sesi pamungkas.

Podcast kali ini bukan hanya menyuguhkan materi seni, tapi juga menjadi ruang refleksi tentang pendidikan yang menyatu dengan kreativitas, lingkungan, dan karakter. “Cap Cip Clup” bukan sekadar batik, tapi adalah wujud nyata dari madrasah yang mendidik dengan hati. (r3)

 

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Lokasi Madrasah

Our Visitor

6 6 0 6 2 9
Users Today : 334
Users Yesterday : 1060
Users This Month : 10846
Users This Year : 96691
Total Users : 660629
Views Today : 572
Who's Online : 6