Perpustakaan Madyadesta MTsN 8 Sleman Terima Kunjungan Studi Tiru dari MTsN 10 Sleman

Sleman (MTsN 8 Sleman) – Perpustakaan Madyadesta MTsN 8 Sleman menerima kunjungan studi tiru dari MTsN 10 Sleman pada Selasa (31/12/2024). Kunjungan ini merupakan bagian dari persiapan akreditasi perpustakaan MTsN 10 Sleman yang direncanakan pada tahun 2025. Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala MTsN 10 Sleman, Paijo, S.Ag., M.Pd.I., dan disambut hangat oleh Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., bersama Kepala Perpustakaan Madyadesta, Himawan Bayu Nugroho, S.Pd dan tim.

Dalam sambutannya, Agus Sholeh menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini dan berharap agar kedua lembaga dapat saling bertukar pengalaman demi meningkatkan mutu perpustakaan. “Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi kedua madrasah, khususnya dalam pengelolaan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran,” ujar Agus Sholeh.

Kegiatan diawali dengan presentasi oleh Himawan Bayu Nugroho, yang memaparkan profil Perpustakaan Madyadesta. Beliau menjelaskan berbagai fasilitas unggulan seperti koleksi buku yang lengkap, sistem layanan berbasis digital, serta program literasi yang inovatif. Perpustakaan Madyadesta juga memiliki berbagai inovasi dan keunikan, antara lain Simbah (Studio Mini Batik Heritage), Canting Pustaka (rak buku berbentuk canting yang terbuat dari limbah kardus), Gaspol (Gazebo Pojok Literasi), Jenaka (Jemuran Aneka Pustaka), Teh Manis (Tembok Histori, Makna, dan Simbolis), serta Ras Motik (Rak Hias Motif Batik). Selain itu, pengalaman MTsN 8 Sleman dalam menjalani akreditasi perpustakaan pada Kamis (19/12/2024) juga menjadi sorotan utama.

“Kami berkomitmen untuk menjadikan Perpustakaan Madyadesta sebagai pusat literasi yang tidak hanya mendukung pembelajaran, tetapi juga menginspirasi kreativitas siswa,” ujar Himawan Bayu Nugroho. “Melalui inovasi seperti Simbah, Canting Pustaka, dan Gaspol, kami ingin menghadirkan pengalaman literasi yang unik dan menyenangkan.”

Sesi berikutnya adalah tanya jawab dan bedah borang akreditasi. Para peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mendalami setiap komponen borang, seperti manajemen koleksi, pelayanan pengguna, dan tata kelola perpustakaan. Diskusi berlangsung interaktif dengan banyak pertanyaan dari pihak MTsN 10 Sleman terkait strategi dan tantangan yang dihadapi saat proses akreditasi.

Kepala MTsN 10 Sleman, Paijo, menyatakan bahwa kunjungan ini memberikan wawasan yang sangat berharga. “Kami mendapatkan banyak inspirasi dari Perpustakaan Madyadesta. Harapannya, kami dapat menerapkan hal-hal positif ini dalam persiapan akreditasi perpustakaan kami tahun depan,” ujarnya.

Kegiatan studi tiru ini ditutup dengan foto bersama kedua madrasah sebagai simbol kerja sama dan persahabatan. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kolaborasi antar madrasah semakin erat, terutama dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pengelolaan perpustakaan yang berkualitas. (idw)