Sleman (MTsN 8 Sleman) – Semangat berkreasi mewarnai sesi mini workshop batik yang digelar MTsN 8 Sleman dalam rangkaian Pertemuan Rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Rabu (14/05/2025) di Ballroom Anggada, Hotel Griya Persada, Kaliurang, Sleman. Kegiatan ini menjadi daya tarik tersendiri di tengah pertemuan resmi yang dihadiri jajaran Ketua dan anggota DWP Kemenag se-DIY.
Dalam mini workshop tersebut, para peserta mendapatkan pengalaman langsung membatik di atas tote bag menggunakan teknik cap dan pewarnaan colet. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh dua guru batik MTsN 8 Sleman, Rochmad Rapih Raharjo, S.Pd. dan Anita Dwi Astuti, S.Pd. Peserta tampak antusias saat mencetak motif batik dan memadukan warna sesuai dengan selera masing-masing.
Salah satu peserta yang turut aktif mengikuti sesi ini adalah Ketua DWP Kanwil Kemenag DIY, Dr. Hj. Ening Herniti Ahmad Bahiej. Beliau mengungkapkan kekagumannya terhadap kreativitas serta semangat berbagi ilmu dari para guru batik MTsN 8 Sleman.
“Saya sangat menikmati proses membatik ini. Kegiatan seperti ini sangat inspiratif dan menyenangkan. Kami berharap ke depan dapat menjalin kerja sama dengan MTsN 8 Sleman untuk membuka kelas membatik yang lebih intensif bagi anggota DWP,” tutur Dr. Ening Herniti penuh semangat.
Menurut Rochmad Rapih, mini workshop ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk memperkenalkan keterampilan batik nyiprat kepada masyarakat luas, termasuk komunitas perempuan. “Kami ingin menunjukkan bahwa membatik tidak harus rumit dan bisa dilakukan siapa saja. Harapannya, dari kegiatan singkat ini bisa tumbuh ketertarikan yang lebih dalam,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat dari hasil karya yang mereka bawa pulang, masing-masing dengan sentuhan warna dan pola unik hasil kreasi sendiri. Beberapa bahkan langsung mengunggah pengalaman mereka di media sosial sebagai bentuk apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
Partisipasi MTsN 8 Sleman melalui mini workshop ini menjadi bukti nyata kontribusi madrasah dalam melestarikan budaya, sekaligus memberdayakan masyarakat melalui pendidikan keterampilan. (idw)
Tinggalkan Komentar