Info Sekolah
Sabtu, 14 Jun 2025
  • Selamat datang peserta didik baru MTs Negeri 8 Sleman dalam kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) Tahun Ajaran 2025/2026
  • Selamat datang peserta didik baru MTs Negeri 8 Sleman dalam kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) Tahun Ajaran 2025/2026
2 Juni 2025

Guru IPA MTs Sleman Ikuti Pemantauan Hilal Nasional Awal Zulhijah di Observatorium Syekh Bela Belu

Sen, 2 Juni 2025 Dibaca 67x Humas

Sleman (MTsN 8 Sleman) — Dalam rangka memperluas wawasan ilmu falak dan mendukung edukasi berbasis fenomena astronomi, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA MTsN/MTsS wilayah Kementerian Agama Kabupaten Sleman turut serta dalam kegiatan pemantauan hilal awal bulan Zulhijah 1446 H yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada Selasa (27/05/2025). Kegiatan nasional ini berlangsung serentak di 114 titik strategis di seluruh Indonesia, salah satunya di Observatorium Syekh Bela Belu, Parangtritis, Yogyakarta.

Acara ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Dr. H. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum., yang memberikan apresiasi kepada para guru dan pemangku kepentingan atas semangat kolaborasi dalam edukasi falakiyah. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kehadiran guru dalam kegiatan ini sebagai bentuk penguatan literasi keislaman berbasis sains di madrasah. “Pemantauan hilal ini bukan hanya menjadi ajang rukyat semata, tetapi juga sarana pembelajaran kontekstual yang harus terus didorong di dunia pendidikan madrasah,” tegasnya.

MGMP IPA MTs Sleman menjadikan momen ini sebagai ajang pembelajaran langsung di lapangan bagi para guru IPA dalam memahami proses ilmiah penentuan awal bulan Hijriyah. Dua guru dari MTsN 8 Sleman, Ika Sudaryantiningsih, S.Pd. dan Ummu Maimanah, S.Pd., menjadi perwakilan yang turut serta dalam kegiatan ini. Mereka mengikuti pemaparan ilmiah mengenai kriteria visibilitas hilal menurut konsorsium MABIMS, serta praktik pengamatan menggunakan teleskop dan perangkat bantu lainnya.

Menurut Ika Sudaryantiningsih, kegiatan ini sangat membuka wawasan dan memberikan pengalaman nyata yang berharga. “Sebagai guru IPA, mengikuti langsung proses rukyat hilal membuat saya semakin memahami keterkaitan antara ilmu sains dan praktik keagamaan. Ini akan sangat bermanfaat ketika saya menjelaskan topik-topik astronomi kepada siswa di kelas,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ummu Maimanah menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi inspirasi untuk memperkuat pembelajaran kontekstual di madrasah. “Kami melihat langsung bagaimana ilmu falak diaplikasikan dalam kehidupan umat Islam. Ini menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual yang dapat memperkaya pendidikan di madrasah,” tuturnya.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag RI, Arsad Hidayat, sebelumnya menjelaskan bahwa tinggi hilal pada 27 Mei 2025 sudah memenuhi kriteria visibilitas menurut MABIMS, dengan tinggi berkisar antara 0° 44,15’ hingga 3° 12,29’, dan elongasi 5° 50,64’ hingga 7° 6,27’. Semua data rukyat dari 114 titik termasuk dari Observatorium Syekh Bela Belu akan dikaji sebagai dasar penetapan awal Dzulhijjah dan Hari Raya Iduladha 2025.

Melalui keikutsertaan ini, para guru IPA diharapkan dapat mengintegrasikan ilmu astronomi Islam dalam pembelajaran di kelas serta menumbuhkan minat siswa terhadap ilmu falak sebagai bagian dari sains terapan berbasis keislaman. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk sinergi antara pengembangan profesional guru dan literasi keagamaan yang lebih kontekstual di lingkungan madrasah. (idw)

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Lokasi Madrasah

Our Visitor

6 6 0 6 3 9
Users Today : 344
Users Yesterday : 1060
Users This Month : 10856
Users This Year : 96701
Total Users : 660639
Views Today : 592
Who's Online : 8